Pada saat memutuskan untuk berpisah, Anda yakin bahwa
segalanya sudah berakhir. Hubungan itu tinggal sejarah. Tapi di kemudian
hari, perasaan cinta padanya begitu menggigit. Anda menginginkannya
kembali. Apa yang harus dilakukan?
Pacaran sudah jalan dua tahun, dan anda sudah sayang banget sama dia. Selama ini kelihatan hubungan
oke-oke saja. Tahu-tahu, dia memutuskan untuk meninggalkan Anda.
Mengusulkan untuk jalan sendiri-sendiri dulu. Dunia seperti hancur.
Putus itu pengalaman yang berat untuk dilalui. Terutama putus karena
alasan yang tidak jelas, atau hanya akibat reaksi emosional sesaat. Jadi
apa yang harus dilakukan? Kata putus sudah terucap. Hal pertama yang
perlu Anda lakukan adalah menenangkan diri. Setelah kita selesai dengan
histeria (biasanya makan waktu sekitar seminggu), duduk dan pikirkan
apakah hubungan ini sungguh berarti untuk dipertahankan?
Jujur ya, jika sebenarnya Anda lebih baik tanpa dia, buat apa usaha
balik? Tapi kalau ternyata penyebabnya hanya rintangan yang kita yakin
bisa hadapi, masih mungkin untuk kita perjuangkan. Setelah itu, waktunya
untuk merealisasikan rencana jadi tindakan.
1. BERSIKAP TENANG
Masalah terbesar lelaki adalah ego. Jika mantan mendengar Anda begitu
sedihnya sampai menangis lima hari tanpa henti, enggak mau keluar rumah
segala, bukannya merasa bersalah, dia malah bangga!
Jadi, jangan berikan dia kepuasan itu. Tunjukkan kalau dia bukanlah
satu-satunya di dunia ini yang membuat hidup Anda ceria. Buktikan kalau
Anda lebih dari mampu berfungsi normal tanpa dia. Ayo keluar rumah,
bersenang-senang, get a life, you’re a damn pretty chic!
Pastikan dia tahu itu, entah lewat teman-temannya, Friendster, atau
blog. Dia akan kacau. Itulah anehnya pria. Begitu dia tahu Anda bisa
hidup tanpa dia, gantian dia yang merasa tidak bisa hidup tanpa Anda.
2. BERI JEDA
Usaha ini lebih berat kalau Anda di pihak yang memberi ultimatum putus.
Beri Anda berdua waktu untuk berpikir ulang. Kalau Anda langsung minta
balik, dia mungkin menolak. Biarkan dia yakin bahwa Anda punya
argumentasi kuat ketika memutuskan hubungan. Bukan emosi sesaat. Buat
dia menyadari kesalahannya dulu. Kalau dia benar-benar mencintai Anda,
dia akan usaha untuk berubah.
3. JANGAN MENGEMIS
Jangan sampai Anda memohon minta dia balik. Anda akan mempermalukan diri
sendiri di depan dia, dan semua orang akan tahu itu. Tenang saja, kalau
jodoh – konon – pasti kembali. Tapi memang tidak akan terjadi dalam
semalam. Beri dia ruang dan waktu, jangan memaksa dia mengambil
keputusan apa pun. Kalau mulai merasa putus asa dan sedih, coba
sampaikan salam kangen Anda dalam doa.
4. LIRIK DULU
Sekarang Anda sudah bebas, lho. Di luar sana masih banyak pria lain.
Sambil menunggu Mr. Right berpikir, mengapa tidak lihat-lihat dulu
apakah ada pria di luar sana yang berpotensi? Wah, jangan sampai Anda
menyesal di kemudian hari. Menunjukkan minat pada laki-laki lain tidak
hanya membuat dia cemburu, tapi juga akan menyibukkan waktu Anda.
Peringatannya, jangan terlalu ekstrim, nanti dia malah kabur. Terlibat
percakapan yang asyik dengan pria keren sudah cukup membuat dia kaget.
5. BERI PERHATIAN
Kalau ingin dia balik, “serang” di saat lemah. Di saat dia sedang drop
karena pekerjaan, sakit, atau krisis keluarga. Di situ Anda masuk untuk
memberi perhatian. Sebelumnya memang perlu kerjasama dengan orang lain
yang bisa memberitahu Anda saat-saat dia butuh dukungan. Mungkin dengan
menelepon adiknya, teman kantor, atau bahkan office boy kantor.
Berikan perhatian kita, tawarkan bahu untuknya menangis. Kalau kita
sungguh-sungguh mencintainya, ini bukan akting. Dia akan tahu itu. Pria
juga senang dibuat nyaman saat mereka sedang down. Dan dia akan menyadari kalau kita ternyata bisa diandalkan.
6. TAKE YOUR TIME
Apa pun pendekatan yang Anda lakukan, orang bilang hanya waktu yang bisa
menyembuhkan kerusakan yang telah ditimbulkan. Sedapat mungkin, setelah
tenang misal satu atau dua bulan, cobalah membicarakan hal ini berdua
dengan baik-baik. Coba cari mengapa hubungan Anda sampai begitu. Tapi
jangan sampai putus asa atau terlalu menunjukkan Anda ingin balik.
Cobalah perjuangkan lagi lewat menjalin pertemanan dengannya. Belajar
untuk membangun kembali kepercayaan Anda berdua. Begitu Anda berdua
tahu apakah ini yang diinginkan dari hubungan tersebut, segalanya akan
kembali pada tempatnya. Anda bisa bersamanya lagi, dengan pondasi yang
lebih kokoh.
Belum ada komentar untuk "Mengejar Cinta Yang Hilang"
Posting Komentar